Puisi ini tersurat sekaligus tersirat buat Presiden…..
“Kritik Presiden”
(Oleh La Ode Sidrata Muntaha)
Hai sang raja republika
Bangsa dan negeri ini menangis
Ketika mendengar rakyat menjerit..
Nestapa kisah seorang nenek
kolong jembatan dingin ulah pijakkanmu
Hingga menggoresnya meninggalkan luka…
anak negeri kian berduka
Rajaku angkuh
Tak tahu aku membutuhkanmu..
Kan kubisik
Hai sang raja republika…
Air mata rakyat mengalir…
Hingga kepelosok negeri…
Kebijaknmu sungguh tak bijaksana…
Dulu aku sungguh bangga….
kapal negeriku engkau nahkodai…
Kini engkau bantingkan hingga engkau melukai anak-anak dan cucu-cumu…
Seolah engkau bisu ..
Menutupnya dengan syair lagumu yg selalu
Engkau sanjungkan dibawah dayang-dayang dan tabibmu…
Anak negeri tak pandai bersilat…
Hingga engkau membunuh dengan kekuatanmu sendiri… Dibawa pasukan semut-semutmu yang tak manusiawi…
Aku saksikan Menembaknya… Menariknya, menginjaknya hingga tak berdaya…
Hingga anak negeri dijemput maut…
Lalu engkau katakan sebuah tindakan manusiawi… Hingga enkau melontarkan sebuah kekhilafan…
Oh tidak…
Ini sungguh kemunafikanmu…
Apakah ini sebuah tugas… Amanah… Tanggung jawab…. Yang engkau emban?
Sungguh kebijakanmu menzolimi anak-anak negeri….
Hai raja Republika
sungguh engkau sang Raja
namun engkau bukan raja diatas raja…
Ingat semua yang bernyawa akan mengalami kematian…
Jika kebijakanmu tidak sma skali memikirkan masa depan anak negeri ini…
Maka siap-siap saja segala bencana dinegeri ini akan terjadi dimana-mana…
Salam anak negeri buat Presiden.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.